Perencanaan dan Pengembangan
Kurikulum
Aspek yang
berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah
aspek kurikulum. Keberadaan kurikulum merupakan salah satu komponen yang
memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Guru yang profesional harus
mengerti kurikulum dan pembelajaran untuk menjalankan Tugasnya. Kurikulum merupakan perangkat pembelajaran
yang diterima siswa di dalam masa pendidikan. Kurikulum disusun untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai, keberhasilan dari kurikulum yang telah disusun
tersebut tergantung dengan kemampuan yang dimiliki oleh guru tersebut.
A. Perencanaan Kurikulum
Perencanaan adalah cara
berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, terutama berorientasi
pada masa datang, berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan-
keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan program. Beberapa ahli lain merumuskan
perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber yang langka secara bijaksana dan
merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia dengan lingkungan dan
dengan waktu yang akan datang.
Dengan kata lain,
perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau merubah suatu keadaan untuk
mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang
diwakili oleh perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi: Analisis, kebijakan
dan rancangan. Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah planning adalah
satu dari fungsi manajemen yang sangat penting di dalam lingkungan kehidupan
kita sehari- hari khususnya di sekolah. Bahkan kegiatan perencanaan ini selalu
melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak.
Sebuah rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan.
Karena itu, pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaiknya kita
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Perencanaan adalah proses menetapkan sesuatu kegiatan yang dilaksanakan pada masa akan dating dalam
upaya mencapai tujuan individu atau organisasi. Dalam konteks organisasi, biasanya perencanaan sebagai proses akan menghasilkan berbagai rumusan rencana,
dan kemudian rencana-
rencana dilaksanakan menghasilkan kegiatan yang berdampak kepada kinerja individu, unit/bagian dan totalitas organisasi.
Kurikulum merupakan alat
yang sangat penting dalam menjamin keberhasilan proses pendidikan, artinya
tanpa kurikulum yang baik dan tepat akan sulit mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan yang dicita-citakan. Berbicara mengenai pengertian kurikulum akan
didapatkan beragama pengertian yang berbeda-beda. Secara etimologis kata
kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang berarti pelari dan
curere yang berarti tempat berpacu. Istilah ini adalah yang berasal dari dunia
olahraga pada zaman Romawi kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu
jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish
(Langgulung, 1986:176).
Prinsip-prinsip Perencanaan Kurikulum
1.
Perencanaan kurikulum berkenaan dengan
pengalaman-pengalaman para siswa.
2.
Perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan
berbagai keputusan tentang konten dan proses.
3.
Perencanaan kurikulum mengandung keputusan-keputusan tentang berbagai isu yang aktual.
4.
Perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.
5.
Perencanaan kurikulum
dilaksanakan pada berbagai tingkatan.
6.
Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses
yang berkelanjutan.
Sifat Perencanaan Kurikulum
1)
Bersifat
komprehensif artinya kurikulum tersebut mempunyai arti yang luas
dan menyelurah, bukan sebatas pada jadwal
pelajaran saja.
2)
Integratif artinya satu kesatuan
yang utuh.
3)
Realistik artinya terlihat jelas atau kurikulum disusun
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
4)
Humanistik artinya kurikulum disusun untuk kepentingan kemanusian baik bagi
peserta didik maupun bagi masyarakat.
5)
Futuralistik artinya kurikulum sebagai
pandangan yang mendoro pendidikan yang mengarah
ke masa depan.
6)
Mengacu
pada pengembangan kompetensi sesuai dengan standar
nasional.
7)
Berderisifikasi.
8)
Bersifat
desentralistik artinya kurikulum bersifat merata artinya
kurikulum tidak hanya disusun
oleh pusat saja tapi juga pemerintah daerah
hingga guru pun diberi wewenang
untuk menyusun kurikulum.
A. Pengenmbangan Kurikulum
Pengembangan
kurikulum adalah proses yang penting dan kompleks dalam dunia pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu elemen kunci dalam proses pembelajaran dan
pengajaran. Proses pengembangan kurikulum melibatkan pemilihan materi
pembelajaran, pengembangan metode pengajaran, serta evaluasi program
pembelajaran. Tujuan utama dari pengembangan kurikulum adalah untuk memastikan
bahwa peserta didik mendapatkan pendidikan yang efektif dan relevan.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum memainkan peran penting dalam menentukan
arah dan tujuan pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut bertujuan
untuk memastikan bahwa kurikulum dapat merespons kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta dapat membantu peserta didik mencapai hasil yang diinginkan.
Selain itu, prinsip-prinsip tersebut juga memastikan bahwa proses pengembangan
kurikulum dilakukan secara kolaboratif dan berbasis bukti.
Dalam
era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, pengembangan kurikulum harus
inovatif dan responsif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan
masyarakat. Pengembangan kurikulum yang inovatif akan memastikan bahwa peserta
didik dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan
kebutuhan masa depan. Selain itu, pengembangan kurikulum yang responsif akan
memastikan bahwa peserta didik mendapatkan pengalaman pembelajaran yang
bermakna dan relevan dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum harus terus diupdate dan diterapkan secara konsisten
agar peserta didik mendapatkan pendidikan yang efektif dan relevan.
1. Prinsip Pengembangan Kurikulum Secara Umum
Berikut ini ada beberapa
prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum yaitu:
1. Prinsip relevansi
Dalam
pengembangan kurikulum, terdapat prinsip relevansi yang terdiri dari dua jenis,
yaitu relevansi keluar dan relevansi dalam. Relevansi keluar mengacu pada
kesesuaian tujuan, isi, dan proses pembelajaran yang termuat dalam kurikulum
dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan yang ada. Sedangkan, relevansi
dalam mengacu pada kesesuaian atau konsistensi antara komponenkomponen
kurikulum, seperti tujuan, isi, proses pembelajaran, dan evaluasi.
2. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum
memiliki sifat fleksibel, yang berarti dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan
dengan kondisi daerah, waktu, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik.
Dalam pengembangan kurikulum, pengembang harus dapat menawarkan berbagai
program pilihan kepada peserta didik, sesuai dengan minat, bakat, kemampuan,
dan kebutuhan mereka.
3. Prinsip Integritas
Dalam
pengembangan kurikulum, penting untuk menerapkan prinsip keterpaduan. Prinsip
ini mengacu pada kemampuan kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi
tantangan hidup saat ini dan di masa depan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam hal ini, kurikulum harus dapat mengembangkan keterampilan hidup yang
relevan dengan kebutuhan masa kini dan yang akan datang.
4. Prinsip Kontinuitas
Kontinuitas
dalam pengembangan kurikulum sering disebut juga sebagai kesinambungan. Hal ini
menunjukkan bahwa perkembangan dan proses pembelajaran peserta didik harus
berlangsung secara terus-menerus, tidak terputus-putus atau berhenti begitu
saja. Hal ini terutama penting dalam memastikan kesinambungan materi atau bahan
kurikulum antara jenis dan jenjang program pendidikan yang berbeda.
5. Praktis atau Efisien
Prinsip
Praktis atau Efisien dalam pengembangan kurikulum mengacu pada kemudahan dalam
pelaksanaannya dengan menggunakan alat-alat yang sederhana serta biaya yang
murah. Dengan demikian, pengembang kurikulum harus mempertimbangkan faktor
efisiensi dalam memilih metode dan teknik yang tepat untuk memudahkan
pelaksanaannya dan meminimalisir biaya yang diperlukan. Prinsip ini membantu
memastikan bahwa kurikulum dapat diimplementasikan secara praktis dan efisien
tanpa membebani peserta didik atau institusi pendidikan dengan biaya yang
tinggi.
6. Efektivitas
Prinsip
Efektivitas yakni, walaupun kurikulum harus murah dan sederhana tetapi
keberhasilannya harus tetap diperhatikan.
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum Secara Khusus
Berikut beberapa prinsip yang
lebih khusus dalam pengembangan kurikulum yaitu:
1. Prinsip berkenaan dengan
tujuan pendidikan
Tujuan merupakan pusat dari semua kegiatan
pendidikan, dan menjadi arah yang harus diikuti oleh seluruh kegiatan dalam
pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, perumusan komponen-komponen kurikulum
harus mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan meliputi tujuan umum
atau jangka panjang, tujuan jangka menengah, dan tujuan khusus atau jangka
pendek. Tujuan tersebut membantu menentukan arah pengembangan kurikulum dan
memastikan bahwa komponenkomponen kurikulum yang dirumuskan sesuai dengan
tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
2. Prinsip berkenaan dengan
isi pendidikan
Memilih
isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan
para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal:
a.
Perlu
penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar
yang khusus dan sederhana.
b.
Isi bahan
harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
c.
Unit-unit
kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
3. Prinsip berkenaan dengan
pemilihan belajar mengajar.
Pemilihan
proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperlihatkan hal-hal sebagai
berikut.
a.
Memilih
metode/tekhnik belajar-mengajar yang cocok sesuai mengajar bahan pelajaran.
b. Memilih
metode/tekhnik untuk memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat
melayani perbedaan individual siswa.
c.
Memilih
metode/tekhnik yang memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat.
d.
Memilih
metode yang dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif,
dan psikomotor.
e.
Memilih
metode/tekhnik yang dapat mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan guru atau
kedua- duanya.
f.
Memilih
metode/tekhnik yang dapat mendorong berkembangnya kemampuan baru.
g.
Memilih
metode/tekhnik yang menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan di
rumah, atau mendorong pengunaan sumber yang ada dirumah dan di masayarakat.
h.
Untuk
belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang menekankan
“learning by doing” di samping “learning by seeing and knowing”.
4. Prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pengajaran
Proses
belajar-mengajar yang baik perlu didukung oleh pengunaan media dan alat-alat
bantu pengajaran yang tepat.
a.
Alat/media
pengajaran yang diperlukan.
b.
Jika ada
alat yang harus dibuat, harusnya memperhatikan: bagaimana pembuatannya, siapa
yang membuat, pembiyaannya, waktu pembuatan?.
c.
Pengorganisasian
alat dalam bahan pelajaran, misalnya dalam bentuk modul, paket belajar, dan
lain-lain.
d.
Hasil yang
terbaik akan diperoleh dengan
menggunakan multimedia.
5. Prinsip berkenaan dengan
pemilihan kegiatan penilaian
Penilaian
merupakan bagian integral dari pengajaran, Dalam penyusunan alat penilaian
(test) hendaknya langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Rumusan
tujuan-tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah-ranah kognitif, afektif, M dan
psikomotor.
b.
Uraiakan
ke dalam bentuk tingkah-tingkah laku murid yang dapat diamati.
c.
Hubungkan
dengna bahan peljaran.
d.
Tuliskan
butir-butir test.
Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya
diperhatikan beberapa hal:
a.
Karakter
kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan ditest.
b.
Lama waktu
dibutuhkan untuk pelaksanaan test.
c.
Test
tersebut berbentuk esay, objektif atau perbuatan.
d.
Test
tersebut diadministrasikan oleh guru atau
oleh peserta didik.
e.
Banyak
butir tes yang akan perlu disusun.
Dalam pengelohan suatu hasil penilaian hendaknya
diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a.
Norma
digunakan di dalam pengolahan hasil test.
b.
Menggunkan
formula quessing atau tidak.
c.
Pengubahan
skor ke dalam skor masak.
d.
Skor
standar yang digunakan.
e.
Penggunaan
hasil-hasil test.
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
Beberapa
faktor mempengaruhi semua pengembangan kurikulum dalam memenuhi kebutuhan
peserta didik abad ke-21 baik di lingkungan akademik yang terorganisir maupun
pusat pembelajaran korporasi. Faktorfaktor yang mempengaruhi pengembangan
kurikulum antara lain peraturan pemerintah, yang pada gilirannya membawa faktor
lain ke dalam proses. Pengembangan kurikulum yang valid membutuhkan kesadaran
akan keragaman masyarakat sasaran secara sosial, finansial dan psikologis.
1. Faktor politik
Politik
mempengaruhi pengembangan kurikulum dalam berbagai cara. Bagaimana politik
memengaruhi desain dan pengembangan kurikulum dimulai dengan pendanaan. Baik
lembaga pendidikan swasta maupun negeri mengandalkan dana untuk mempekerjakan
personel, membangun dan memelihara fasilitas dan peralatan. Semua aspek
kurikulum tergantung pada standar politik lokal, negara bagian dan nasional.
Contoh : politik memengaruhi
pengembangan kurikulum mulai dari menentukan tujuan, menafsirkan materi
kurikulum hingga menyetujui sistem ujian.
2. Faktor sosial
Masyarakat
memiliki harapan tersendiri tentang maksud dan tujuan yang harus diperhatikan
dalam merancang kurikulum. Ia juga memiliki persepsi tentang seperti apa produk
sistem sekolah seharusnya. Oleh karena itu perlu bagi perancang kurikulum untuk
mempertimbangkan pertimbangan sosial ini.Contoh, mata pelajaran yang memiliki
pendidikan gender dan ekonomi politik ternyata sulit dimasukkan ke dalam
kurikulum karena penolakan dari beberapa kelompok agama.
3. Faktor ekonomi
Ekonomi
mempengaruhi pengembangan kurikulum. Kurikulum yang dikembangkan untuk
pelatihan inhouse di perusahaan berfokus pada mendidik karyawan untuk promosi
yang menghasilkan keuntungan yang lebih baik. Bangsa yang membiayai pendidikan
mengharapkan pengembalian ekonomi dari siswa terpelajar yang berkontribusi pada
ekonomi negara dengan kemampuan persaingan global di bidang teknis.
Contoh : bangsa yang membiayai
pendidikan mengharapkan pengembalian ekonomi dari siswa terpelajar yang
berkontribusi pada ekonomi negara dengan kemampuan persaingan global di bidang
teknis.
4. Faktor Teknologi
Pengembangan
kurikulum berbasis teknologi adalah norma abad ke-21. Teknologi komputer abad
ke-21 memengaruhi pengembangan kurikulum di setiap tingkat pembelajaran. Pusat
pembelajaran dan ruang kelas semakin menyediakan komputer sebagai interaksi
yang diperlukan untuk belajar di antara siswa. Penggunaan multimedia teknologi
mempengaruhi tujuan pendidikan dan pengalaman belajar di kalangan siswa.
Contoh:
a. Gelar sarjana dan
pascasarjana dalam teknologi komputer semakin populer.
b. Keanekaragaman, Pengaruh
pengembangan kurikulum dari keberagaman membuka peluang pembelajaran. Keanekaragaman sosial termasuk agama, budaya dan pengelompokan sosial mempengaruhi pengembangan kurikulum karena karakteristik ini mempengaruhi jenis topik dan metode pengajaran informasi. Mengembangkan kurikulum yang relevan memperhitungkan harapan masyarakat, mengakomodasi tradisi kelompok dan mempromosikan kesetaraan .
5. Faktor Lingkungan
Masalah
lingkungan mempengaruhi pengembangan kurikulum. Kesadaran dan tindakan dunia
untuk membalikkan dan mengakhiri polusi terus memengaruhi pengembangan
kurikulum. Kelas dasar yang khas mengajarkan daur ulang dan praktik lingkungan
yang sehat.
Contoh: Pendidikan tinggi
dalam sains menawarkan gelar yang berfokus pada lingkungan. Misalnya gelar
lingkungan, bio-teknologi dan lain-lain.
6. Psikologi anak
Banyak
siswa dengan gelar master dalam
Psikologi perkembangan bekerja di lingkungan pendidikan sebagai psikolog
sekolah, yang masuk akal ketika mempertimbangkan penekanan pada tahun-tahun
formatif. Namun, ada beberapa konsentrasi psikologi perkembangan yang tersedia
di mana siswa dapat fokus:
a. Studi Perkembangan untuk
Pendidik
b. Penuaan
c. Masa Bayi, Masa Kecil atau
Remaja
d. Perkembangan Masa Hidup
e. Basis Pengembangan Biologis
Contoh: Kurikulum psikologi
perkembangan mengkaji perubahan kepribadian, kemampuan kognitif dan perilaku
sepanjang umur. Oleh karena itu, selain mempersiapkan diri untuk karir yang
memuaskan, siswa yang terdaftar dalam kurikulum physiologic perkembangan juga
akan belajar dan memahami lebih banyak tentang diri mereka sendiri saat
mempelajari kesimpulan ilmiah yang dibuat oleh para ahli di bidangnya.